Soraya pertama kali bertemu dengan Khadafi pada saat sang diktator itu melakukan kunjungan ke sekolahnya, dan Sorayalah yang terpilih untuk menyelempangkan karangan bunga ke Khadafi.
Jantung Soraya pun berdebar, ketika ia menyerahkan bunga ke Khadafi, dan Khadafi membalasnya dengan berlutut dan mencium tangannya. Seketika itu, Soraya merasa dirinya seperti melayang ke awan.
Hari berikutnya, tiga anggota pengawal Amazon (sebuah kelompok yang semua anggotanya wanita) milik Khadafi, menghampiri Soraya di salon milik ibunya, dan mengatakan bahwa Khadafi ingin sekali bertemu dengan Soraya, dan menjadikan Soraya budak seksnya.
Awalnya, sang ibu tidak menyetujuinya. Tapi, dirinya tak punya pilihan lain. Akhirnya, Soraya pun diizinkan untuk bertemu dengan Khadafi.
Dengan menggunakan mobil SUV, Soraya pun dibawa ke sebuah pos terpencil, di mana sang diktator telah menunggunya di dalam.
Sebelum membuat Soraya merasa siap, gadis itu pun harus melakukan serangkaian kegiatan, seperti mencukur bagian bawah Soraya, pemberian tes darah, mengukur badannya untuk pakaian yang akan dikenakan, dan mengubah balutan yang digunakannya dengan G-string berwarna putih.
Ketika Soraya sudah merasa siap, para pengawal Khadafi pun membawa gadis suci itu ke kamar tidur Khadafi, yang telah menunggu Soraya sembari telanjang di atas ranjang.
"Berbalik badanlah kamu, pelacur!", teriak Khadafi ke gadis itu. Ya, 'pelacur' menjadi nama baru untuk gadis itu.
Setelah memanggil nama gadis itu, Khadafi pun menarik rambutnya, sampai gadis itu terjatuh di sampingnya.
"Jangan takut," kata Khadafi. "Aku ini adalah ayahmu. Bukankah kau pernah memanggilku dengan kata itu?," tambah Khadafi.
"Tapi, aku juga bisa menjadi adikmu, dan dengan segera aku pun bisa menjadi kekasihmu. Aku akan melakukan semuanya untukmu, karena kau akan tinggal di sini dan bersamaku untuk selamanya," lanjut pria tua itu.
Mendengar ucapan Khadafi, sontak Soraya merasa bingung. Pasalnya, Soraya diberitahu kalau dia boleh diizinkan pulang, setelah bertemu dengan sang diktator.
Menjadi budak seks yang termuda, Soraya pun bingung mengapa Khadafi sangat ingin dia hidup bersamanya selamanya.
Setelah kejadian itu, Soraya bernasib sama seperti budak seks lainnya. Disekap sampai kematian sang diktator.
Soraya harus hidup bersama budak seks lainnya di ruang bawah tanah tanpa jendela, pengap dan membuat penghuninya menciptakan keringat yang terus mengucur dari dalam tubuhnya.
Semua budah seks itu bekerja untuk memenuhi nafsu seksual Khadafi, karena ia akan berhubungan seks setidaknya empat kali sehari, dan itu harus dengan wanita yang berbeda setiap harinya.
Seperti dilansir The Times of India, banyak budak seks Khadafi yang mengalami luka serius setelah semuanya berhubungan seks dengan Khadafi. Pasalnya, setelah berhubungan seks, bukannya kembali ke kamarnya, para budak seks itu justru dilarikan ke rumah sakit.
Soraya merasa jijik bila mengingat semua tingkah laku Khadafi, dan apa saja yang telah diperbuat sang diktator itu kepadanya.
Soraya mengatakan, Khadafi seringkali makan bawang putih untuk sarapan, terus menerus merokok, mabuk-mabukkan dan melakukan kegiatan tidak menyehatkan sepanjang hari.
"Dia memang menjijikkan, tapi dia adalah presiden saya," kata Soraya.
Setelah menjadi budak seks Khadafi, Soraya mengatakan, Khadafi benar-benar membuat tubuhnya cacat.
"Saya merasa hancur dan payudara saya sering digigit, sehingga terkulai dan sangat menyakitkan," kata Soraya.
Kini, setelah semuanya berakhir, Soraya pun menjadi sosok wanita yang keras. Selain itu, Soraya pun memiliki dada seperti seorang wanita tua.